Kamis, 31 Oktober 2013

kekerasan Kayu



BAB I
PENDAHULUAN


1.1   LATAR BELAKANG
Kayu adalah salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi.
Melihat luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan teknik-teknik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut. Oleh karena itu, Politeknik Negeri Bandung Jurusan Teknik Sipil mewajibkan mahasiswa teknik sipil untuk melakukan praktikum uji kayu. Dengan adanya praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat memahami sifat-sifat kayu yang digunakan untuk konstruksi.

1.2   TUJUAN
a.       Tujuan Umum :
Setelah akhir pelajaran diharapkan trainee dapat menentukan kualitas dari suatu kayu.
b.      Tujuan Khusus :
Ø  Menentukan berat jenis kayu dengan ketelitian yang cukup
Ø  Menerangkan cara pengujian berat jenis kayu
Ø  Menentukan kekuatan dan modulus lentur kayu dengan ketelitian yang cukup
Ø  Menerangkan cara pengujian kekuatan dan modulus lentur kayu
Ø  Menentukan kekuatan tekan sejajar serat kayu dengan ketelitian yang cukup
Ø  Menerangkan cara pengujian kekuatan tekan sejajar serat kayu
Ø  Menentukan kekuatan tekan tegak lurus serat kayu  dengan ketelitian yang cukup
Ø  Menerangkan cara pengujian kekuatan tekan tegak lurus serat kayu
Ø  Menentukan kekuatan geser sejajar serat kayu dengan ketelitian yang cukup
Ø  Menerangkan cara pengujian kekuatan geser sejajar serat kayu
Ø  Menentukan kekerasan kayu dengan ketelitian yang cukup
Ø  Menerangkan cara pengujian kekerasan kayu
Ø  Mempergunakan alat/mesin uji dengan terampil




BAB II
DASAR TEORI

2.1 SPESIFIKASI
            Kayu adalah bahan bangunan yang dibuat oleh alam. Kayu memiliki sifat yang tidak dapat menghantarkan listrik,  tidak korosi, dan keras.
2.2  KLASIFIKASI
a.      Klasifikasi makrostruktur
1.      Berdasarkan kekerasan batang, kayu dibagi dua jenis, yaitu :
a.      Kayu lunak
b.      Kayu keras
2.      Berdasarkan jenis daunnya, yaitu :
a.      Berdaun sempit
b.      Berdaun lebar
  1.  Klasifikasi mikrostruktur
1.  Berdasarkan susunan selnya
a.      berpori
b.      tidak berpori


2.3 URUTAN PENGUJIAN
1.      UJI KADAR AIR
I.     REFERENSI :
1.      ASTM 2395-69
2.      Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
3.      Job Sheet Uji Bahan
II.     DASAR TEORI
Kadar air pada kayu sangat berpengaruh terhadap kekuatan kayu terutama terhadap daya dukungnya yang akan sangat berpengaruh pada tegangan tekan sejajar serat dan tegak lurus serat, tetapi pengaruh daya dukung ini lebih kecil terhadap tegangan tekuk.
Kayu yang banyak mengandung air sangat rapuh karena sel-sel banyak terisi oleh air dan serta menjadi regang. Untuk itulah, jika kayu mempunyai kadar air yang tinggi maka kayu tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan itu akan membuat air dalam kayu menguap sehingga serat-serat kayu akan menjadi padat, selnya akan semakin menjepit atau merapat dan berkas serat menjadi kokoh, sehingga dengan kecilnya kadar air suatu kayu maka kayu akan semakin kuat dan awet.
Menurut PPKI 1961 ada 3 jenis kadar air pada kayu yaitu :
1.         Kadar air kering oven, dimana kadar airnya 0%.
2.         Kadar air kayu kering udara < 24%.
3.         Kadar air kayu jenuh serat berkisar antara 24-30%.
4.         Kadar air kayu basah berkisar antara 20-400%.
Untuk menentukan kadar air kayu dapat digunakan rumus sebagai berikut :
              ω =
              Dimana :
                                W1 =  Berat awal (gr)
                                W2 =   Berat kering oven (gr)

2. BERAT JENIS
I.        REFERENSI :
1. ASTM 2395-69
2. Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
3. Job Sheet Uji Bahan
III.  DASAR TEORI
Kayu dipergunakan untuk bahan bangunan harus mempunyai sifat-sifat yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan seperti keawetannya, berat jenis, kepadatan dan kekerasan serta kekuatan.
Standar yang telah ditentukan tersebut sangat penting untuk dapat mengklasifikasikan, sehingga dapat dipergunakan secara efisien dengan sifat yang telah dimilikinya.
Kekerasan kayu menunjukkan kepadatannya, semakin padat suatu kayu maka semakin kuat kayu tersebut. Dengan demikian , kekerasan yang menujukkan kepadatan juga akan menentukan kekuatan dari kayu tersebut.  Untuk itu perlu diketahui tingkat kekerasan untuk dapat memikul beban. Dengan mengetahui kekerasan kayu, maka dapat diperkirakan kekuatan yang mana akan menentukkan dalam penggunaan kayu tersebut. Untuk itu berat jenis kayu akan diklasifikasikan menurut tingkat pemakaiannya.
Tabel PKKI. 1961 kekuatan kayu berdasarkan kekuatan absolut.
Kelas kuat
Bj kering udara
I
>0.9
II
0.9-0.6
III
0.6-0.4
IV
0.4-0.3
V
< 0.3


Rumus Berat jenis berdasarkan ukuran dimensi :
     
dimana: B =  berat kering udara (gr)
               V = P x L x t ( cm3)
Rumus Berat jenis berdasarkan volume dalam air:
  
 dimana: B =  berat kering udara (gr)
               V = Volume benda uji dalam air ( cm3)
               M =  Kadar air kayu (%)
3. KEKERASAN
I.  REFERENSI
1.  PKKI 1961
2.  Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
3.  Job Sheet Uji Bahan
II.  DASAR TEORI
Kekerasan, yaitu masuknya peluru baja dengan diameter 1,13 cm dengan menggunakan mesin penekan kedalam kayu hingga peluru baja masuk kedalam kayu sedalam ½ dari diameter peluru .
Kayu yang digunakan untuk bahan konstruksi harus memenuhi syarat-syarat kayu untuk penggunaan koanstruksi salah satunya kekerasan kayu . Sifat yang menunjukan bahwa kepadatan suatu kayu adalah kekerasannya, semakin padat suatu kayu maka dapat dikatakan bahwa kayu tersebut keras dan kekuatannyapun semakin tinggi . Kekerasan suatu jenis kayu dapat digunakan untuk mempertimbangkan kekuatan pemakuan atau pengeboran .
Arah aksial, tangensial dan radial kayu :
4. KUAT TEKAN TEGAK LURUS SERAT
I.        REFERENSI
1.  PKKI 1961
2.  ASTM D – 143 – 52
3.  Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
4.  Job Sheet Uji Bahan
II.    DASAR TEORI
Kuat tekan tegak lurus serat (σ tkn ┴) adalah kekuatan kayu dalam   menerima beban atau menahan beban yang bekerja dalam arah tegak lurus seratnya .
Kekuatan kayu pada arah tegak lurus serat pada umumnya lebih kecil daripada arah sejajar seratnya, karena kayu lebih kuat menahan beban pada arah sejajar serat .
·         Untuk menghitung kuat tekan tegak lurus serat (σ tkn ┴) digunakan rumus :
dimana : σ tkn ┴     = kuat tekan/tegangan tegak lurus serat (kg/cm2) .
P max  = beban maksimum hingga terjadi deforkasi terhadap kayu sebesar 2,5 mm (kg) .
A          = luas bidang tekan (cm2) .
Karena didalam pedoman PKKI 1961, tidak ada tegangan tekan tegak lurus absolut σ tkn ┴  , maka dilakukan dengan cara pendekatan, maka didapat tabel tegangan tekan tegak lurus serat  absolut sesuai dengan kelas kuatnya , sebagai berikut :
Kelas kuat
Kayu
σ tkn ┴   absolut
(kg/cm2)
Elastisitas (E)
(kg/cm2)
I
> 200
125.000
II
125 – 200
10.000
III
75 – 125
80.000
IV
47,78 – 75
60.000
V
< 47,78
_


5. KEKUATAN GESER SEJAJAR SERAT
I.       REFERENSI
1.  ASTM D – 43 – 53
2.  PKKI 1961
3.  Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
4.  Job Sheet Uji Bahan
II.     DASAR TEORI
Pada suatu konstruksi kayu, dimensi panjang kayu sangat terbatas oleh karena itu dilakukan penyambungan agar kebutuhan kayu yang diinginkan dapat terpenuhi .
Pada daerah sambungan tersebut terjadi geser yang diakibatkan oleh adanya gaya geser yang bekerja, karena itu dilakukan pengujian  kuat geser kayu dan besarnya beban geser yang dapat ditahan oleh bidang geser kayu .              
Untuk menghitung kuat geser kayu digunakan rumus :
dimana :  τ // = tegangan geser // serat kayu (kg/cm2)
 PH = beban/gaya geser yang bekerja (kg)
  A =  luas bidang geser (cm2)
Karena didalam pedoman PKKI 1961, tidak ada tegangan geser absolut maka dilakukan dengan cara pendekatan, maka didapat tabel tegangan geser absolut sesuai dengan kelas kuatnya , sebagai berikut :
Kelas kuat
Kayu
τ // absolut
(kg/cm2)
Elastisitas (E)
(kg/cm2)
I
> 100
125.000
II
60 – 100
10.000
III
40 – 60
80.000
IV
23,89 – 40
60.000
V
< 23,89
_


6. KUAT TEKAN SEJAJAR SERAT
I.       REFERENSI
1.  ASTM 143 – 52
2.  PKKI 1961
3.  Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
4.  Job Sheet Uji Bahan
II.    DASAR TEORI
Kuat tekan sejajar serat (σ tkn //) adalah kekuatan kayu dalam menahan atau menerima beban tekan yang bekerja dalam arah sejajar seratnya .
Kayu adalah suatu material yang digunakan untuk konstruksi, baik digunakan sebagai struktur ataupun sebagai hiasan . Kayu yang digunakan sebagai struktur harus mempunyai sifat awet, padat, tahan terhadap lentur maupun tekan . Karena kekuatan kayu baik dari kuat tekan atau kuat lenturnya akan menentukan kelas kuat kayu disamping keawetannya .

Kelas kuat kayu dan tegangan tekan // serat (σ tkn //), menurut PKKI 1961 :

  Kelas kuat kayu
Tegangan tekan // serat (σ tkn //)         (kg/cm2)
Elastisitas (E)
(kg/cm2)
I
> 650
125.000
II
650 – 425
100.000
III
425 – 300
80.000
IV
300 – 215
60.000
V
< 215
_
    
Untuk mengetahui besarnya kuat tekan // serat (σ tkn //) kayu maksimum, digunakan rumus :
 
dimana :  σ tkn // max  = tegangan tekan // serat (kg/cm2) .
  P max       = beban maksimum yang diberikan sampai benda uji        mengalami keruntuhan (kg) .
 A             = luas permukaan bidang tekan (cm2) .
P prop max adalah beban terbesar yang dapat diterima oleh kayu tanpa menyebabkan deformasi plastis pada kayu tersebut . P prop max biasanya didapat dari grafik hubungan antara P dan Δl .
σ tkn // prop max dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
dimana :  σ tkn // prop max   = beban terbesar yang dapat diterima oleh kayu tanpa menyebabkan deformasi plastis pada kayu (kg) .
                   A   = luas permukaan bidang tekan (cm2) .
Untuk menghitung modulus elastis (E) dapat digunakan rumus :
dimana :  P  = beban tekan (kg) .
 A = luas permukaan bidang tekan (cm2) .
 Δl = deformasi kayu (cm) .
  l  = panjang kayu (cm) .

7. LENTUR
I.       REFERENSI
1.  ASTM D – 143 – 52
2.  PKKI 1961
3.  Pedoman Pengujian Sifat fisik dan Mekanik kayu Publikasi khusus
4.  Job Sheet Uji Bahan
II.      DASAR TEORI
Tegangan lentur kayu menurut PKKI 1961 di uji dengan menggunakan benda uji dengan ukuran 5cm x 5cm x 76cm dan dibebani dengan beban terpusat .
Untuk menghitung tegangan lentur dan modulus elastis kayu yang di akibatkan oleh beban lentur maka digunakan rumus :
·         Untuk menghitung tegangan lentur maksimum digunakan rumus :
                                              ;     
                                    
          
dimana : Pmax = beban maksimum (kg)
L     = panjang kayu (cm)
b      = lebar kayu (cm)
h      = tinggi kayu (cm)


·         Untuk menghitung defleksi/lendutan (δ) digunakan rumus :
                         ; 
                      
dimana : E  = modulus elastisitas kayu (kg/cm2)
P = beban (kg)
L = panjang kayu (cm)
δ = defleksi/lendutan (cm)
I = momen inersia kayu       
·         Untuk menghitung tegangan lentur proporsional maksimum digunakan rumus :    
 
dimana : Pprop max = beban maksimum saat kayu masih dalam keadaan        elastis  (kg)
        L     = panjang kayu (cm)
        b      = lebar kayu (cm)
        h      = tinggi kayu (cm)
Pengujian kuat lentur kayu dilakukan untuk mendpatkan beban lentur maksimum yang dapat ditahan oleh kayu, hingga kayu tersebut mengalami patah atau rusak .
Tegangan lentur (σltr) absolut yang diijinkan menurut PKKI 1961 adalah :
  Kelas kuat kayu
σltr   absolut
(kg/cm2)
Elastisitas (E)
(kg/cm2)
I
> 1100
125.000
II
1100 – 725
100.000
III
725 – 500
80.000
IV
500 – 360
60.000
V
< 360
_


BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN.
            1.KADAR AIR
A.    Peralatan
1.         Timbangan kapasitas 1500 gr dengan ketelitian 0.01 gr
2.         Oven dengan suhu tetap 1030C ± 80.
3.         Jangka sorong.
B.    Bahan :
Ø  Sampel kayu kamper ukuran 5 x 5 x 5 cm,  1 buah
2. BERAT JENIS
A. Peralatan
Timbangan kapasitas 1500 gr dengan ketelitian 0.01 gr
1.kawat.
2.Bejana / tabung / gelas ukur kapasitas ± 500 ml
3.Gergaji mesin
4.Mistar, siku, callipper
B. Bahan :
Ø  Sampel kayu ukuran 5 x 5 x 5 cm,  1buah
3. KEKERASAN
A. Peralatan :
a.                      Mesin tekan manual, ujung penekan berbentuk ½ lingkaran dengan A = 1 cm2
b.         Proving ring
c.          Mistar dan jangka sorong
d.         oven
B. Bahan :
Ø  Sampel kayu ukuran 5 x 5 x 15 cm,  1buah
4. KUAT TEKAN TEGAK LURUS SERAT
A. Peralatan :
a.    Mesin kuat tekan dengan pemberian beban secara konstan .
b.    Alat pengukur deformasi (Proving ring) .
c.     Mistar dan jangka sorong
d.    oven
e.    pelat baja ukuran 0,42 x 5,25 x 5,25 cm
B. Bahan :
Ø  Sampel kayu ukuran 5 x 5 x 15 cm,  1buah
5. KEKUATAN GESER SEJAJAR SERAT
A. Peralatan
a. Mesin penekan
GES_1
        
b. Jangka sorong/mistar
c. Oven
d. Timbangan
e. alat uji kuat geser
B. Bahan :
Ø  Sampel kayu ukuran 5 x 5 x 8 cm,  1buah
6. KUAT TEKAN SEJAJAR SERAT
A. Peralatan :
a. Mesin penekan
b. Dial deformasi
c. Jangka sorong
d. oven
B. Bahan :
Ø  Sampel kayu ukuran 5 x 5 x 20 cm,  1buah
7. LENTUR
A. Peralatan
a. Mesin kuat tekan/lentur
b. Gergaji potong dan belah
c. Ketam
d. Mistar, meteran, jangka sorong
e. Oven
B. Bahan :
Ø  Sampel kayu ukuran 5 x 5 x 76 cm,  1buah

3.2 LANGKAH KERJA
1.KADAR AIR
A.       Pembuatan benda uji.
1.          Ambil kayu ukuran 6/12 x 400 cm kemudian ketam.
2.          Belah kayu menjadi 2 bagian yang ekivalen.
3.          Lalu potong benda uji sebanyak 1 buah dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm.
B.        Pengujian kadar air
1.          Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.          Ambil sampel kayu dengan ukuran 5x5x5 cm, lalu timbang didapat W1.



3.          Setelah di timbang benda uji tersebut dimasukan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 1050C.



4.          Setelah dioven, keluarkan benda uji lalu diamkan beberapa menit. Setelah dingin lalu ditimbang didapat W2.



5.          Hitung kadar air.
2.BERAT JENIS
A.       Pembutan benda uji .
1. Ambil kayu ukuran 6/12 x 400 cm kemudian ketam.
2. Belah kayu menjadi 2 bagian yang ekivalen.
3. Lalu potong benda uji sebanyak 1 buah dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm.

B.        Pengujian berat jenis.
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Timbang benda uji pada keadaan kadar air aslinya dengan ketelitian ± 0.2 %, kemudian catat sebagai B gr.








 




3.      Ukur panjang, lebar, dan tinggi benda uji dengan ketelitian ± 0.3%.













 






gb3g4.      Sebelum menentukan volume benda uji dalam air, timbang terlebih dahulu berat air + gelas ukur. ( C ).

 


5.      Setelah itu masukkan benda uji kedalam gelas ukur, catat beratnya.
g











gb3



6.           lalu masukkan kedalam oven selama ±24 jam sebagai D gr.













 





7.           Setelah pengujian selesai, ambil sampel dari benda uji untuk menentukan kadar airnya.
8.          Hitung berat jenis berdasarkan dimensi kayu dan volume kayu dalam air.
3. KEKERASAN
1.    Ambil benda uji berukuran 5x5x15 cm yang telah dipersiapkan, lalu ditentukan arah serat (radial,axial dan tangensial).
KEK_2
2.         Tentukan titik penguji pada tiap penampang.
3.         Letakkan benda uji diatas mesin uji kekerasan.
4.         Tekan benda uji dengan memutar engkol hingga peluru baja menekan banda uji sedalam ½ kali diameternya atau membentuk cekungan seluas 1 cm2.
KEK_1
5.         Putaran engkol harus konstan.
6.         Catatlah pembacaan proving ring pada saat peluru baja tadi menelkan kayu ½ diameter peluru.
7.         Setelah pengujian kekerasan selesai, sebagian benda uji tadi diuji kadar airnya.
4. KUAT TEKAN TEGAK LURUS SERAT
1.           Ambil benda uji (kayu) berukuran 5 x 5 x 15 cm yang telah dipersiapkan .
2.           Lalu letakan kayu diatasa mesin tekan, beri pelat baja tipis diatasnya agar pemberian beban dapat terdistribusi secara merata .
KEK_2
3.           Lalu lakukan penekanan dengan kecepatan pemberian beban yang konstan .
Selama pemberian beban, amati juga deformasi yang terjadi .
Beban dihentikan apabila deformasi yang terjadi pada benda uji telah mencapai deformasi sebesar 2,5 mm .
KEK_1
4.           Catat beban (P) yang terjadi = P max  , lalu hitung σ tkn   .
5.           Setelah pengujian kuat tekan tegak lurus serat  selesai, sebagian benda uji tadi diuji kadar airnya.
5. KEKUATAN GESER SEJAJAR SERAT
1. Ambil benda uji yang telah disiapkan (5/5 x 8 cm), lalu letakkan pada alat uji kuat geser.
2. Letakkan benda uji yang telah dipasang pada alat uji.
GES_2
3. Lakukan pembebanan pada kayu, hingga kayu patah pada bidang gesernya.
4. Catat pembacaan beban (P) pada mesin uji dan hitunglah luas bidang gesernya.
GES_1
5. Setelah selesai pengujian, ambil sebagian kayu yang telah diuji untuk menentukan kadar airnya.
6. KUAT TEKAN SEJAJAR SERAT
1. Ambil kayu, potong lalu ketam sisi-sisinya hingga rata, ambil kayu sesuai dengan kebutuhan dengan ukuran 5cm x 5cm x 20cm, 1 buah .
2. Ukur dimensi benda uji dengan jangka sorong (p, l dan t)
3. Letakkan benda uji tersebut pada alat penekan dengan posisi berdiri, sehingga arah penekanan adalah sejajar dengan arah serat .
                            SSK_1
4. Pasang dial deformasi pada bagian landas penekan.
5. Lakukan pembebanan secara teratur/konstan hingga benda uji runtuh, baca deformasi setiap pembebanan 5 KN.
SSK_2
6. Amati keruntuhan/keretakan.
7. Ambil sebagian kayu lalu masukkan dalam oven untuk mengetahui kadar air yang terkandung didalam kayu tersebut .
8. Hitung  stk// , buat grafik hubungan P dengan DL, dan hitung Modulus Elastisitasnya.
7. LENTUR
1.          Ambil kayu, potong, ketam hingga rata . Ambil kayu dengan ukuran      5 x 5 x 76 cm,  1buah .
2.          siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan .
3.          Letakkan benda uji diatas 2 tumpuan yang jaraknya 70 cm secara  simetris, dimana posisi beban penekan/tabung pelentur berada di tengah-tengah kayu.
4.          Letakkan alat pengukur defleksi pada kayu (jarum ujung menempel pada kayu) pastikan pengukur defleksi dalam keadaan nol .
5.          Lalu mulai pembebanan dengan beban (P) tiap 1 kN secara konstan.
6.          Lakukan pembacaan  terhadap alat ukur defleksi setiap beban bertambah 1 kN hingga kayu tersebut patah (sampai jarum pemebanan tidak bergerak lagi).
LENT_1
7.          Amati bentuk retak dan amati jenis retakannya.
8.          Ambil sebagian potongan kayu dari kayu yang telah diuji untuk pengujian kadar air yakni dengan membandingkan berat kayu setelah dioven dengan sebelum dioven.
9.          lakukan perhitungan

BAB IV
DATA DAN PERHITUNGAN
4.1  DATA DAN PERHITUNGAN
A.      Pengujian Berat Jenis Kayu
Kode Benda Uji
Berat Benda Uji (gr)
Berat Benda Uji dalam Air (gr)
Berat Jenis (gr/cm3)
Berat Benda Uji (gr)
Kadar Air (%)
Awal
Kering Oven
1
93,2
10,3
0,90
93,2
74,0
25,94
2
89,8
12,1
0,88
89,8
80,2
11,97

·      Perhitungan Berat Jenis:
Sampel 1:
Sampel 2:
·      Perhitungan Kadar Air:
Sampel 1:
Sampel 2:

B.      Pengujian Kekuatan dan Modulus Lentur Kayu
1.    Jarak tumpuan (L), mm           : 700
2.    Lebar benda uji (b), mm         : 46,88
3.    Tinggi benda uji (h), mm         : 50,00
4.    Beban maks (P), N                     : 10800
5.    Beban tahap satu (Pi), N         : 0
6.    Beban selanjutnya (Pn), N      : 400
7.  Lendutan tahap satu (Yi), mm                           : 0
8.  Lendutan tahap berikutnya (Yn), mm  : 25
9.  W1, gram                                                         : 61,4
10.  W2, gram                                                      : 52,6



·      Kuat Lentur (fb), MPa:
·      Modulus Lentur (Eb):

·      Kadar Air ( :









C.      Pengujian Kekuatan Tekan Sejajar Serat Kayu
Kode Benda Uji
Ukuran Bidang Tekan Benda Uji (mm)
Beban Tekan Maks (N)
Kuat Tekan (Mpa)
Berat Benda Uji (gr)
Kadar Air (%)
Panjang(b)
Lebar (h)
Awal
Kering oven
KB
49,60
50,40
119000
47,603
59,90
45,60
31,36

·      Perhitungan Kuat Tekan:
·     Perhitungan Kadar Air:
·         Bentuk Retakan
hoho.png
D.      Pengujian Kekuatan Tegak Lurus Serat Kayu
Kode Benda Uji
Ukuran Bidang Tekan Benda Uji (mm)
Beban Tekan Maks (N)
Kuat Tekan (Mpa)
Berat Benda Uji (gr)
Kadar Air (%)
Panjang(b)
Lebar (h)
Awal
Kering oven
KB
55,10
44,44
54000
22,053
34,70
30,40
14,14

·      Perhitungan Kuat Tekan:
·     Perhitungan Kadar Air:





E.       Pengujian Kekuatan Geser Sejajar Serat Kayu
Kode Benda Uji
Ukuran Bidang Tekan Benda Uji (mm)
Beban Tekan Maks (N)
Kuat Tekan (Mpa)
Berat Benda Uji (gr)
Kadar Air (%)
Panjang(b)
Lebar (h)
Awal
Kering oven
KB
46,68
48,00
32000
14,281
42,70
33,80
26,33

·      Perhitungan Kuat Tekan:
·     Perhitungan Kadar Air:

F.       Pengujian Kekerasan Kayu
Kode Benda Uji
Ukuran Bidang Tekan Benda Uji (mm)
Beban Tekan (N)
Kekerasan (Mpa)
Berat Benda Uji (gr)
Kadar Air (%)
Lebar(w)
Panjang(l)
Awal
Kering oven
Radial
50,00
50,00
8217,5
3,287
48,20
39,40
22,33
50,00
50,00
7505
3,002
Kekerasan Rata-rata (Radial)
3,1445
Tangensial
50,00
50,00
7600
3,04
50,00
50,00
7552,5
3,021
Kekerasan Rata-rata (Tangensial)
3,0305
Longitudinal
50,00
150,00
6840
0,912
50,00
150,00
7077,5
0,943
Kekerasan Rata-rata (Longitudinal)
0,9275








G.     Resume Uji Mutu Kayu
No.
Jenis Pengujian
Metode Uji
Hasil Uji
Spesifikasi
1.
Berat Jenis, (gr/cm3)



2.
Kuat Lentur, MPa



3.
MoE, MPa




MoE, Kg/cm3



4.
Kuat Tekan Sejajar Serat, MPa




Kuat Tekan Sejajar Serat, Kg/cm3



5.
Kuat Tekan Tegak Lurus, Mpa




Kuat Tekan Tegak Lurus, Kg/cm3



6.
Kuat Geser Sejajar Serat, Mpa




Kuat Geser Sejajar Serat, Kg/cm3



7.
Kekerasan, Mpa




Kekerasan, Kg/cm3




4.2  KESIMPULAN :

















BAB V
PENUTUP


2 komentar:

  1. bisa di upload lg ngk yah,..bgs isinya ,.tp ilank gmbrnya

    BalasHapus
  2. Casino king - Casino in Jordan - Airjordan21 Retro
    Casino king air jordan 18 retro to me - Casino in Jordan. show air jordan 18 retro red suede Airjordan21 Retro. Find all about the games, equipment, accessories 깡 토토 and air jordan 18 retro yellow suede online free shipping gaming bestest air jordan 18 retro red suede experience!

    BalasHapus